Rizal Ramli: Cadangan Emas Freeport Lebih Banyak Ketimbang Cina


Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menegaskan, emas yang tersimpan di areal tambang Freeport, melebihi cadangan emas milik BI maupun pemerintah Cina.

“Total cadangan emas Freeport yang sudah terbukti sebesar 16 juta kg, tembaga 1,5 miliar kg. Belum lagi raw material berharga lainnya. Cadangan BI sama Cina saja kalah banyak,” kata Menko Rizal di Jakarta, Rabu (18/11/2015).

Dalam hal ini, kata Menko Rizal, pemerintah harus bisa memasang harga tinggi dalam proses perpanjangan kontrak Freeport. Bahwasanya, syarat yang ditetapkan pemerintah sebelum negosiasi perpanjangan kontrak harus sudah dipenuhi Freeport.

“Kan Presiden Joko Widodo bicara berulang kali. bahwa Freeport harus bayar royalti lebih tinggi. Kedua, urus limbah, lakukan divestasi, bangun smelter, dan perbaikan lingkungan,” kata Rizal.

Bagaimana bilaq Freeport mundur karena tak sanggup? Mantan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman wahid ini, justru menilainya sebagai berkah besar. “Kalau Freeport ngotot enggak mau penuhin ya dikembalikan saja kontrak karyanya ke pemerintah. Itu artinya, pemerintah Indonesia mendapat durian runtuh, berkah itu,” kata Rizal.

Ya, Rizal yang sempat menjabat Kabulog itu, bisa benar. Dengan besarnya cadangan emas yang masih tersimpan di perut bumi Papua, bisa dikelola negara untuk mensejahterakan rakyat Indonesia khususnya Papua.

“Cadangan emas di Freeport, tadinya ada di Gunung Grasberg, sekarang sudah abis. Yang ada sekarang masuk di lehernya, itu sebelah kiri dan kanan ada emasnya,” terang Rizal.

Kata Rizal, perpanjangan kontrak Freeport yang selalu berbuah kasus, harus menjadi pelajaran bagi Indonesia. Selama ini, negara sangat dirugikan dengan pola pengelolaan kekayaan alam Indonesia oleh Freeport.

“Ini adalah momentum untuk menulis ulang sejarah pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) kita. Selama ini bangsa kita banyak dirugikan. Bayar royaltinya kecil, buang limbah seenaknya. Tidak ada divestasi,” kata Rizal.(Inilah)

Previous
Next Post »